Alhamdulillah selamat sampai rumah jam 7.30 malam. Hari ini pergi Majlis Kenduri Kahwin rumah Bang Ngah di Palong 8 Negeri Sembilan. Rasanya dah lebih 10 tahun tidak menjejakkan kaki ke sana. Gagahkan juga hati untuk ke sana untuk sama-sama meraikan majlis tersebut.
Sempatlah bergambar dengan jiran-jiran rapat arwah kakak
(Maimunah Hj. Jalil) Teringat kenangan lama. Niat hati balik nak
muatkanlah gambar-gambar kenangan sepanjang majlis tersebut. Biasalah kalau dah
buka FB mata akan mencari sesuatu untuk dibaca. Hari ni terbacalah
petikan di bawah dan saya kira bagus untuk kita kongsi bersama. Jom
layan....
* SIAPKAH MENGHADAPINYA *
"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-
malaikat mencabut nyawa orang-orang yang
kafir seraya memukul muka dan belakang mereka
serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka
yang membakar." (niscaya kamu akan merasa
sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di
waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam
tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya (sambil
berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini
kamu dibalas dengan siksaan yang sangat
menghinakan, karena kamu selalu mengatakan
terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan
kerena kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung
dari amal perbuatan orang yang bersangkutan,
bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka
kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut
nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap
orang yang soleh, cara mencabutnya dengan
lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun
demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan
raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus
kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu
Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah
seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat
sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam
dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-
hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian
banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah
yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut,
Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt
agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s.
di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan
Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan
menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan
bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam
Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi
Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki
yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat
Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s.
melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat
berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya
makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat
Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya,
Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya
"menghadap". Alloh sampai keesokan harinya.
Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail.
Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir
dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan
hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu
hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-
jalan "tamunya". Itu ke sebuah perkebunan di
mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum
dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk
kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
"Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris
a.s. "Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi
Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam
anda menolak makanan yang halal, kini anda
menginginkan makanan yang haram". Malaikat
Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan
wajah tamunya yang tidak merasa bersalah.
Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang
belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir
Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris
a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail. Nabi
Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika
tubuhnya bergetar tak berdaya. "Apakah
kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?"
selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah
kepadamu". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris
manggut-manggut, beberapa lama kemudian
beliau hanya terdiam. "Aku punya keinginan
kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s "Apa itu ?
katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail. "Kumohon
engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang.
Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk
menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa
takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal
ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s. "Tanpa seizin
Alloh, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat
Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan
Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi
Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera
mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu
beliau wafat. Malaikat Izrail menangis,
memohonlah ia kepada Alloh SWT agar
menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh
mengabulkan permohonannya. Setelah
dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya
Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti".
Jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan
terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.
MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat
Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimanakah jika sakaratul maut itu,
datang kepada kita ?
Siapkah kita untuk menghadapinya ?
yang membakar." (niscaya kamu akan merasa
sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di
waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam
tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya (sambil
berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini
kamu dibalas dengan siksaan yang sangat
menghinakan, karena kamu selalu mengatakan
terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan
kerena kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung
dari amal perbuatan orang yang bersangkutan,
bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka
kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut
nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap
orang yang soleh, cara mencabutnya dengan
lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun
demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan
raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus
kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu
Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah
seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat
sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam
dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-
hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian
banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah
yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut,
Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt
agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s.
di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan
Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan
menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan
bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam
Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi
Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki
yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat
Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s.
melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat
berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya
makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat
Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya,
Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya
"menghadap". Alloh sampai keesokan harinya.
Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail.
Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir
dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan
hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu
hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-
jalan "tamunya". Itu ke sebuah perkebunan di
mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum
dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk
kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
"Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris
a.s. "Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi
Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam
anda menolak makanan yang halal, kini anda
menginginkan makanan yang haram". Malaikat
Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan
wajah tamunya yang tidak merasa bersalah.
Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang
belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir
Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris
a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail. Nabi
Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika
tubuhnya bergetar tak berdaya. "Apakah
kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?"
selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah
kepadamu". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris
manggut-manggut, beberapa lama kemudian
beliau hanya terdiam. "Aku punya keinginan
kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s "Apa itu ?
katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail. "Kumohon
engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang.
Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk
menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa
takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal
ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s. "Tanpa seizin
Alloh, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat
Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan
Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi
Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera
mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu
beliau wafat. Malaikat Izrail menangis,
memohonlah ia kepada Alloh SWT agar
menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh
mengabulkan permohonannya. Setelah
dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya
Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti".
Jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan
terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.
MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat
Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimanakah jika sakaratul maut itu,
datang kepada kita ?
Siapkah kita untuk menghadapinya ?
Sumber:
Kisah baru bermula.......
Allahuakbar.....Bagaimanakah dengan kita ye..... Ya ALLAH
lindungilah aku, keluargaku dan semua saudara seagama denganku dan hindarilah
diri kami dari melakukan perkara-perkara yang bertentangan dengan agamamu.
Berbalik kita ke majlis yang aku hadiri hari ni. Majlisnya
amat meriah dengan khemah yang bergitu tersergam, dengan pelamin yang begitu
mewah, maklumlah raja sehari. Berbeza dengan majlis yang aku hadiri 10
tahun dahulu ketika itu anakbuahku (Siti Muliana) yang baru kehilangan ibu
melangsungkan majlis perkahwinannya. Terkenangkan kakakku di alam sana. Semoga
rohnya dicucuri rahmat...Al-Fatihah buatnya. Kita yang hidup pun bukannya
menongkat dunia....kalau pergi segala-gala milik kita akan ditinggalkan termasuk
harta benda yang semestinya belum tentu dapat membantu kita kecuali sedekah
atau amal jariah yang kita hulurkan, anak-anak yang soleh serta ilmu yang
berguna. Kekadang aku rasa bersyukur juga jadi cikgu, semoga anak-anak
didikku menjadi orang yang berguna kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Syahdu pulak rasanya......
Jomlah kita mengimbau kembali yang semestinya hari ini tidak
pasti akan berulang lagi hanya gambar-gambar ini akan tinggal sebagai kenangan.
Dan belum pasti bila lagi kakiku akan melangkah ke sini lagi.....hanya
ALLAH penentu segala-galanya.
Baru sebentar sampai nie.....lepas jumpa tuan rumah terus jamu selera.
Makcik Munah, bonda bang Ngah. Katanya dah sampai dari semalam.
Sedang melayan kerenah Hadirah. Nak ice-creamlah tu...
Nak makanlah...asyik ambil gambar jo.....
Orang kuat felda
Godak pak cik jangan tak godak.....buat sedap-sedap air tu yo....
Kak Sirah isteri Wak Dali merangkap jiran dan juga kawan baik arwah kak Ngah.
. |
Air mata tergenang di kelopak matanya..... kenapa ye???? Sebenarnya Hadif tak tahan dengan sound speaker yang terlalu kuat tu...he he he..ubatnya makan ice cream.
t
Hazim mengambil kesempatan ...dapat juga merasa ye.....
Yummmmmy......
Sedapnyer..................
Menikmati hingga ke hujung he he he.....
Muka sedih...kurang macho dah......
Wak Dali sedang bertanya khabarlah tu.....
Inilah Kak Bidah kita....merangkap tuan rumah dan isteri kepada En. Hassan atau nama glamournya Mansor.
Ini pula Bang Ngah kita...tuan rumahlah nie...lama tak jumpa memang dah berubah habis..dulu berisi sekarang dah kurus dah... eloklah tu jaga kesihatan....
Anak siapalah yang tersangat macho nie ye????? Sedapnye ice-cream tuuuu.....
Mak saudara Liana sebelah bapanya.
Berborak sakan nampak. Mesti terkejut lihat perubahan ketara pada Liana nie. Dulu gemuk sekarang dah seksi.......apa rahsianya ye....cuba tanya dia.
Wak Dali and the gang .....orang kuat palong 8..
Menantu dan cucunda Pn. Hjh. Maimon.
Anakanda dan cucunda Pn. Hjh. Maimon.
DJ yang memeriahkan majlis hari ini.
Ahli mesyuarat jalan....he he he....
Selamat datang .....kami ucapkan....
Panas sangat ...kipas den nie ha.....
Hati-hati jangan sampai tersapu.......dot...dot...dot....labuh benau baju tu....
Kan den dah kato....pasti bersih jalan punyo....
Alahai..........kono buat jambatan nie ha......
A
Samo padan jo ha...bagai pinang dibolah-bolah...opssss dibolah duo...
Omak ai...berbeca-beca hantaran nyo.....
Ahli kompang palong 8.....
Tak tau dah nak ngomen apo.....ko agak apo dalam hati dio tu yo....
Terrorlah pak cik ni ha....oklah pak cik nanti tuan rumah upah yo....
Anok daro felda palong lapan
Yang ni omak daro dan nenek daro he he he....yang baju kuning tu mak Kak Bidah (tuan rumah). Rasanya tinggal di felda juga. Hebatlah orang felda..bertambah sonang yo...kalau dah rezeki tu tak ke mana yo... tengoklah berbeza dulu dan sekarang...masa arwah ada dulu rumah papan je...lebih 10 tahun berlalu....sekarang kebanyakkan rumah di felda ni dah jadi banglo. Yelah nasib masing-masingkan rezeki tu datangnya daripada ALLAH juga ... Yang pergi tetap tak akan kembali dan yang masih hidup perlu meneruskan kehidupan....diharapkan rezeki yang dicari dan diperolehi diberkati. Semoga ALLAH merahmati kehidupan semuanya ye...
Kak Bidah kita keletihan....kesian penat yo melayan tetamu..tak ape yang penting orang felda mashyuk.....
Nasib kolah kelapa.....tunggulah giliran yo...macam manusia juga.. hidup ni bukan nyo menongkat dunia...akhirat juga akhirnya kita...tiada harta yang akan dibawa cuma amalan sedekah, anak-anak yang soleh yang mendoakan kita serta ilmu yang berguna.
Kak Su ni sama je cantik macam 10 tahun dulu. Kak Su nhilah kawan baik arwah kak Ngah.
Kak Su sempat menjemput kami ke majlis rumahnya pada 30 Jun ni....Insyallah ye kak Su kalau tak ada urusan lain.
Dulu kayu sekarang batu.....memang dah tak kenal dah jauh berubah..inilah rumah Kak Mimah jiran sebelah rumah arwah kak Ngah.
Rasa nak berpantunlah pulak.....
Kalau ada jarum yang patah,
Jangan disimpan di dalam laci;
Kalau ada silap sepatah,
Jangan simpan di dalam hati.
Jika dapat gading bertuah,
Tanduk jangan dibuang ke tepi;
Kalau ada silap dan salah,
Sesama manusia harus dimaafi.
Terima kasih daun keladi,
Kerana sudi menjemput kami;
Insyallah bertemu kembali,
Semoga majlis diberkati ILLAHI.
Tata....sekian.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan